
Panduan Diet yang Dianjurkan untuk Ibu Hamil
- Riyanti Salsabila
- 08 Nov 2024
Diet pada masa kehamilan bukan hanya bertujuan untuk menurunkan berat badan atau mengurangi kalori, namun lebih fokus pada pola makan seimbang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu dan bayi. Berikut ini cara diet yang disarankan bagi ibu hamil.
Pertambahan berat badan pada ibu hamil berbeda-beda tergantung kondisi, seperti berat badan awal sebelum hamil. Hal ini menentukan jumlah berat yang perlu ditambah dan pola makan yang disarankan selama kehamilan.
Namun, berat badan berlebih selama hamil juga tidak ideal, karena dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan, seperti diabetes gestasional dan hipertensi, serta menyulitkan penurunan berat setelah melahirkan.
Untuk mencegah hal tersebut, Bumil bisa mengikuti diet ibu hamil dengan pola makan yang sehat dan seimbang. Pola makan ini tidak hanya baik bagi kesehatan ibu, tetapi juga membantu memastikan nutrisi yang dibutuhkan bayi terpenuhi untuk pertumbuhan optimal.
Kategori Berat Badan Ibu Hamil Berdasarkan IMTSebelum menjalani diet, penting bagi ibu hamil untuk memahami target penambahan berat badan sesuai Indeks Massa Tubuh (IMT). Berikut adalah rincian target pertambahan berat badan berdasarkan IMT:
1. Ibu dengan berat badan kurang (IMT < 18) dianjurkan menambah 13–18 kg selama hamil.
2. Ibu dengan berat badan normal (IMT 18,5–24,9) disarankan menambah 11–16 kg.
3. Ibu dengan berat badan berlebih (IMT 25–29,9) disarankan menambah 7–11 kg.
4. Ibu dengan obesitas (IMT >30) cukup menambah 5–9 kg selama kehamilan.
Berdasarkan kebutuhan yang berbeda ini, diet ibu hamil perlu disesuaikan. Ada yang perlu meningkatkan asupan makanan, sementara yang lain mungkin perlu membatasi agar tidak berlebihan, namun tetap memenuhi kebutuhan nutrisi utama untuk kehamilan.
Tips Diet Sehat untuk Ibu HamilMengonsumsi makanan bergizi seimbang dalam jumlah yang cukup akan membantu mengontrol kenaikan berat badan. Ibu hamil disarankan makan 3 kali sehari dengan tambahan camilan sehat untuk memenuhi kebutuhan gizi Bumil dan janin.
Namun, Bumil perlu memperhatikan nutrisi dan kebutuhan kalori harian. Diet atau pola makan harus mencakup semua nutrisi yang dibutuhkan. Berikut adalah beberapa nutrisi penting yang perlu diperhatikan dalam diet ibu hamil:
Asam FolatAsam folat penting untuk perkembangan janin dan dapat mengurangi risiko cacat lahir. Ibu hamil bisa mendapatkan asam folat dari telur, bayam, brokoli, pisang, dan susu.
Zat BesiZat besi dibutuhkan untuk mendukung peningkatan volume darah selama hamil agar nutrisi dan oksigen bisa tersalurkan dengan baik ke janin. Ibu hamil bisa memenuhi kebutuhan zat besi dari bayam, daging ayam, daging sapi, dan kacang-kacangan.
YodiumYodium berperan penting dalam perkembangan otak dan sistem saraf janin. Kekurangan yodium bisa meningkatkan risiko gangguan perkembangan. Sumber yodium yang baik meliputi daging sapi, telur, susu, rumput laut, dan garam beryodium.
Selain itu, Bumil perlu memenuhi kebutuhan protein, vitamin, dan mineral lainnya. Bila diperlukan, dokter bisa merekomendasikan suplemen kehamilan.
Diet ibu hamil berfokus pada pemenuhan nutrisi penting untuk kesehatan ibu dan janin. Sebelum memulai, timbang berat badan awal agar Bumil dapat mengetahui berapa target kenaikan berat badan yang sesuai selama hamil.
Jika memiliki kondisi medis seperti hipertensi atau diabetes, konsultasikan dengan dokter untuk memastikan diet yang tepat. Rutin memeriksakan kehamilan juga penting untuk memastikan kesehatan janin dan ibu tetap terjaga.